Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Tips Membaca Cepat

Tips Membaca Cepat

Written By Iji Jaelani on Senin, 12 September 2016 | 01.13

Pengertian Membaca Cepat


membaca cepat, membaca cepat, cara membaca cepat, cara cepat membaca, cara cepat belajar membaca, cara cepat belajar membaca,cara belajar membaca cepat, metode membaca cepat, tips membaca cepat
Tips membaca cepat
Membaca cepat adalah kecakapan memahami teks dalam tingkatan tinggi. Rata-rata, orang dengan pendidikan sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit. Dengan membaca cepat, tidak susah melakukan pembacaan 1000 kata per menit, dengan pemahaman gagasan yang utuh.

Hal ini tak begitu susah, pada hakikatnya membaca adalah melakukan transfer gagasan/ pengetahuan dari penulis kepada pembaca. Semakin memahami gagasan umum dan mampu menyusunnya sampai ke tahap penjelasan, maka semakin cepat bacaan tersebut dibaca. Bahkan, jika saja mampu memahami kerangka pemikiran penulis, maka intisari bacaan bisa ditangkap hanya dengan melihat judul, daftar isi, kata pengantar, simpulan, daftar pustaka, dan biografi penulis.


Kebiasaan Buruk Membaca Cepat

Semua orang mempunyai potensi yang sama dalam menggunakan kemampuan membaca cepat. Hanya saja, ada beberapa kendala yang menghalangi membaca cepat.

a.  Membaca kata demi kata. Teknik membaca seperti ini akan menghabiskan waktu banyak karena ia akan lebih konsentrasi kepada kata kata ketimbang gagasan.
b.    Konsentrasi yang lemah sehingga fokus membaca pecah. Konsentrasi yang lemah bisa karena waktu (ngantuk), penglihatan (banyak lihat sana sini), pencernaan (sakit perut atau lapar), keadaan (suasana ribut), atau kondisi  (sibuk, sakit, stress).
c.    Regresi , yaitu membaca materi yang tidak diperlukan.

membaca cepat, membaca cepat, cara membaca cepat, cara cepat membaca, cara cepat belajar membaca, cara cepat belajar membaca,cara belajar membaca cepat, metode membaca cepat, tips membaca cepat
kesalahan membaca cepat
d. Gerakan badan yang berlebihan, yakni menggrakkan bibir seperti komat kamit, menggerakkan telunjuk jari untuk membantu posisi baca, dan menggerakkan kepala mengikuti arah bacaan.
e.   Vokalisasi dan sub vokalisasi, yakni membaca dengan suara dan membaca  dengan melafalkan dalam batin. Vokalisasi dan subvoalisasi adalah pemahaman membaca secara tekstual, sedangkan teks adalah perantara gagasan antara penulis dengan pembaca. Terlalu fokus pada sarana teks ini akan mengalihkan fokus gagasan, bahkan membuyarkan.

Tips Membaca cepat

Point inti dalam membaca cepat adalah menangkap informasi pokok penulis yang disajikan melalui tulisan. Adapun metode membaca cepat adalah membaca dalam hati. ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membaca cepat dan menyerap informasi banyak dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam membaca cepat, yang pokok adalah pikiran, dan yang penungjang adalah kata kata. Tidak heran jika terdapat buku tebal tapi isinya hanya sedikit karena banyaknya perantaraan, contoh, dan gagasan penunjang. Pendekatan dalam membaca buku yang paling umum ialah deduktif, yakni gagasan umum penulis kemudian ke penjelasan-penjelasan khusus, meskipun ada juga teknik induktif dan campuran. Langkah langkah membaca cepat adalah sebagai berikut.

a.    Memiliki perhatian khusus terhadap bacaan
Perhatian khusus merupakan faktor utama, karena tanpa adanya respek, bacaan sebagus apapun juga akan susah dibaca. Perhatian khusus bisa karena sepemikiran, sehobby, menantang, sangat dibutuhkan untuk kebutuhan pribadi, dan lain hal. Tanpa adanya care, atau belum terbiasa dengan genre bacaan, maka akan relatif lebih lama baca. Misalnya saya suka bola dan tidak suka politik, akan lebih sulit membaca bacaan politik ketimbang bacaan bola.

b.    Menangkap gagasan umum bacaan
membaca cepat, membaca cepat, cara membaca cepat, cara cepat membaca, cara cepat belajar membaca, cara cepat belajar membaca,cara belajar membaca cepat, metode membaca cepat, tips membaca cepat
trik membaca cepat
Dalam sebuah buku, gagasan pokok terdapat pada simpulan, gagasan pengantar terdapat pada pendahuluan, gagasan umum ada pada kata pengantar, dan kata kunci ada pada judul, gagasan pendukung ada pada referensi/ daftar pustaka, dan untuk mengetahui siapa dan apa latar belakang pengetahuan terdapat pada biografi. Nah, jika Sobat telah membaca judul, daftar isi, simpulan, daftar pustaka, dan siapa penulisnya, maka Sobat telah berhasil menangkap kumpulan gagasan umum mengenai buku tersebut.

c.    Menyiapkan pertanyaan dan sasaran gagasan yang ingin diketahui
Dari pemetaan gagasan, selanjutnya adalah menentukan target yang ingin dibaca. Biasanya yang kita target itu adalah yang belum paham, atau data yang sangat penting. Sebagai ilustrasi, saya coba ambil contoh satu bacaan:

Judul: Perempuan dan Politik, Studi Kepolitikan Perempuan di DKI Jakarta
Daftar Isi:
A.    Perempuan dan Politik: Antara Teori dan Kenyataan
B.    DPRD Jakarta
C.   Perempuan dan Politik:Status dan Role Perspektif
D.   Politisi Perempuan di Kancah Dewan
E.    Quo Vadis Kepolitikan Perempuan di DKI Jakarta

Dari Judul dan Daftar Pustaka Tersebut mari kita ambil gagasan umum, kira kira begini.

a.    Berbicara politik perempuan, studi kasus di Jakarta
b.    Ada kesenjangan keterwakilan politik perempuan antara seharusnya dan senyatanya
c.    Status dan aturan main politik perempuan
d.    Potret perempuan di legislatif
e.    Penyikapan terhadap kesenjangan politik perempuan di Jakarta

Pertanyaan dan target yang akan kita baca:
A.  Di Jakarta sebagai pusat ibu kota, kenapa perempuan masih memiliki kesenjangan politik.
B.    Pertanyaan lanjutan: bagaimana dengan daerah daerah terpencil yang akses kecil, pendidikan lemah, kesadaran sedikit.
C.    Apa saja sih kesenjangannya? Karena kurang menarik, persaingan ketat, partai kurang memiliki respect terhadap perempuan, atau apa
D.   Memangnya bagaimana posisi perempuan di parlemen, ada berapa persen, harusnya berapa persen, bagaimana aturan main quota perempuan di parlemen? Bagaimana posisi perempuan di luar parlemen, apakah dibahas juga
E.    Bagaimana penulis menyikapi semua kesenjangan ini?

Jika kita telah menentukan target bacaan seperti di atas, maka kita akan mudah melakukan pembacaan cepat, tak akan tergoda oleh bacaan-bacaan dan data penunjang lain.

D. melakukan teknik membaca cepat.
Ada banyak cara membaca cepat sebenarnya, salah satunya teknik analogi dan asosiasi. teknik analogi adalah membaca suatu masalah dalam bacaan dan memisalkan masalah itu ke dalam bentuk lain yang lebih mudah atau lebih dekat dengan kita. Sedangkan asosiasi adalah mengaitkan masalah ke masalah lain, baik dengan satu masalah, atau banyak masalah lain dan dikaitkan satu per satu.
Saya sendiri terbiasa dengan teknik asosiasi ini, entah istilah asosiasi ini darimana datangnya, silakan Sobat genti sendiri, hehehe.
Kita ambil saja contoh tadi, soal perempuan dan politik. Pertanyaan saya, kok Jakarta masih memiliki masalah kesenjangan politik karena persoalan jenis kelamin. Asosiasi saya adalah masalah ketidak adilan gender. Pikiran saya memilih masalah gender, yaitu partiarki (laki-laki sentris), kapitalisme (modal sentris), atau fasisme religious (dogma agama sentris). Dari situ bisa menyebar ke soal regulasi UU mengenai keterwakilan perempuan, peran partai, dan lain lain. Terlepas dari benar salah perspektif itu, teknik ini akan lebih memperkaya pemahaman bacaan dalam waktu yang relative singkat.

F.    Menulis Gagasan, membuat taggapan dan pernyataan
Tahap terakhir membaca cepat, baik ketika menulis maupun setelah menulis, adalah membuat catatan. Pertama karena memori yang tidak mampu menampung semua informasi, kedua karena menulis merupakan aktualisasi pengetahuan. Tulisan itu bisa resume gagasan pokok yang ditandai, bisa tanggapan singkat, bisa pertanyaan, dan lain hal. Menulis merpakan cara menyederhanakan gagasan yang kita baca.


Di akhir tulisan ini, saya ingin mengutif pernyataan salah satu dosen ketika menyampaikan kuliah, BQ Anees, “orang yang dianggap pintar bukan karena menguasai materi, tapi dia mampu memetakan teori umum dan teori khusus.” Lanjut beliaw, “cara befikir filsafat yang paling dasar adalah menjenihkan pikiran. Yang cerdas itu yang sederhana. Realitas tertinggi dalam filsafat Islam itu yang bashit, yang sederhana,” kebetulan kata kata dikutif dalam kajian religious studies :D

Jika ingin chat lebih dalam, silakan klik profil-ku. 

0 komentar:

Posting Komentar