Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Haul Gus Dur, Apa Urgensinya

Haul Gus Dur, Apa Urgensinya

Written By Iji Jaelani on Sabtu, 29 Desember 2018 | 20.48

Haul Gus Dur, Momentum Jamaah Gusdiriyah

gus dur abdurrahmanwahid, politik gus dur, biografi Gus Dur, kisah Gus Dur
ilustrasi Gus Dur
Dalam acara haul Gus Dur tahun ini, saya diundang PC PMII Kota Bandung untuk berbagi cerita mengenai sosok Gus Dur. Kebetulan beberapa tahun yang lalu saya pernah mengaji dan meneliti Gus Dur sebagai tugas akhir, terutama berkaitan dengan keyakinan, etika, dan sikap politiknya.

Beberapa narasumber merupakan perwakilan dari komunitas Kristiani, Konghucu, dan Budha, sementara saya mewakili komunitas muslim. atas berapa kajian saya tentang siyasah (politik), beberapa perspektif saya lebih dominan pada pemikiran dan aksi politiknya di tengah kekuasaan Orde Baru, komunitas NU dan kelompok minoritas, dan  pemberdayaan sosial komunitas yang terpinggirkan akibat mekanisme pembangunan Orde Baru.  

Dalam buku Ijtihad Politik Gus Dur, Gus Dur terlepas dari berbagai perspektif yang menyelimutinya, pada dasarnya ia adalah religious man, dan political man. kekuatan 2 identitas inilah yang mendorong Gus Dur begitu kuat dalam menghadapi berbagai masalah selama hidupnya. 

Bagaimana Sosok Gus Dur di Mata Saya sebagai Narasumber Mewakili Komunitas Muslim? 


gus dur abdurrahmanwahid, politik gus dur, biografi Gus Dur, kisah Gus Dur
haul gus dur bersama PMII dan komunitas lintas iman
Sebagai simpulan dari hasil diskusi, saya memandang bahwa Gus Dur itu saya pahami sebagai sosok yang orisinil, zig zag, paradoks, berani, dan kontroversi. 


Sungguh pun demikian, ia tetap berasal dari pesantren, dan ia sangat memegang teguh keyakinan untuk menuhankan Allah dan merelatifkan semuanya selain Allah. Karena keyakinan itulah ia berani untuk berhadapan dengan apapun, siapapun, di manapun, sekaligus juga menjalankan cinta kasihnya melebihi apapun. 

Ia belajar dari kalangan kiri sampai kanan, bergaul dari Irak sampai Jerman, dari Kebebasan sampai pembebasan, dari filsafat, tasawuf sampai ilmu alat, membuat ia menjadi Gus Dur yang genuin dengan multi perpektif, tidak kagetan, dan memahami mana pokok mana tidak.

Karena pada kenyataannya ia harus mewujudkan prinsip pada realitas politik yang tiran, oligarkis, otoriter, dengan kekuatan yang tak seimbang, ia harus mengatur nafas, mengatur kekuatan kapan ia mengelak, kapan ia berlari kencang. Dan sikap zig zag itulah hanya taktik yang bisa berubah ubah. 



Bagaimana Mempelajari Perjuangan Gus Dur?

Akhir kata, dengan banyak bahan bacaan, kita bisa melihat bahwa mempelajari Gus Dur itu mudah, yang tidak mudah itu mempraktekkannya. Butuh keberanian, dan tentunya keyakinan. Teruntuk Gus Dur, bibarokati ummil qur'an Alfatihah..

0 komentar:

Posting Komentar