Haul Gus Dur, Momentum Jamaah Gusdiriyah
ilustrasi Gus Dur |
Beberapa narasumber merupakan perwakilan dari komunitas Kristiani, Konghucu, dan Budha, sementara saya mewakili komunitas muslim. atas berapa kajian saya tentang siyasah (politik), beberapa perspektif saya lebih dominan pada pemikiran dan aksi politiknya di tengah kekuasaan Orde Baru, komunitas NU dan kelompok minoritas, dan pemberdayaan sosial komunitas yang terpinggirkan akibat mekanisme pembangunan Orde Baru.
Dalam buku Ijtihad Politik Gus Dur, Gus Dur terlepas dari berbagai perspektif yang menyelimutinya, pada dasarnya ia adalah religious man, dan political man. kekuatan 2 identitas inilah yang mendorong Gus Dur begitu kuat dalam menghadapi berbagai masalah selama hidupnya.
Bagaimana Sosok Gus Dur di Mata Saya sebagai Narasumber Mewakili Komunitas Muslim?
haul gus dur bersama PMII dan komunitas lintas iman |
Sungguh pun demikian, ia tetap berasal dari pesantren, dan ia sangat memegang teguh keyakinan untuk menuhankan Allah dan merelatifkan semuanya selain Allah. Karena keyakinan itulah ia berani untuk berhadapan dengan apapun, siapapun, di manapun, sekaligus juga menjalankan cinta kasihnya melebihi apapun.
Ia belajar dari kalangan kiri sampai kanan, bergaul dari Irak sampai Jerman, dari Kebebasan sampai pembebasan, dari filsafat, tasawuf sampai ilmu alat, membuat ia menjadi Gus Dur yang genuin dengan multi perpektif, tidak kagetan, dan memahami mana pokok mana tidak.
Karena pada kenyataannya ia harus mewujudkan prinsip pada realitas politik yang tiran, oligarkis, otoriter, dengan kekuatan yang tak seimbang, ia harus mengatur nafas, mengatur kekuatan kapan ia mengelak, kapan ia berlari kencang. Dan sikap zig zag itulah hanya taktik yang bisa berubah ubah.
0 komentar:
Posting Komentar