Resonansi, Kelak Kau Memahami
yang terasa dan tak nampak, Ancol 2019 |
Kamu tulus, namun aku
beku. Kamu hangat, namun aku bisu.
Di tengah rasa rindu
akan senyummu, sesekali aku acuh, aku marah, aku risih.
Risih sebab
perhatianmu
Acuh karena
kesibukanku
Marah karena marahmu.
Meski saat kamu tak nampak,
aku kehilangan
Susu dan sarapan pagi, baju-baju dan cumbu rayu, bekal makan siang dan kerinduan, seharian kamu menunggu tak kunjung ketemu. Adakah hal yang paling membosankan selain menunggu karena rindu? Keluh kesah karena harap? Dan penderitaan karena kepedulian tanpa balasan, kehadiran penuh kekosongan tanpa kehangatan? Menumpahkan harap yang tak nyata dengan sejumlah kekecewaan dan aku tak peka menganggapmu terlalu berlebihan menanggapi persoalan? Sekalinya bertemu hanya menumpahkan lelah dan sisa?
Menurutku kita perlu
mandiri, menurutmu akulah teman sejati.
Aku pikir kamu tak
logis, kamu pikir aku tak berperasaan.
Aku menangkap tutur
kata, kamu melayangkan sandi tanpa kata kunci
Aku meninggalkan, kamu
ditinggalkan.
Aku bekerja tertawa
dengan rekan, kamu menunggu sendirian. Dan kini aku sendiri, Saat tak ada lagi
yang menyiapkan senyuman dan peluk hangat, untaian perhatian, aku sepi. Aku
rindu. Aku bisu.
Benar katamu, aku bisa
memanusiakan manusia, tapi tak bisa memanusiakan dirimu. Aku bisa menjadi mentor
bagi yang lain tapi tak bisa menjadi mentor bagi istri. Aku bisa mencapai semua
mimpi, tapi suatu saat nanti tak ada lagi yang menemani. Manis dalam kata kata,
nol dalam realita. Banyak berjanji, tak selalu ditepati. Aku berharap kita bisa
setara, tapi mengenyahkan usia dan latar belakang kita tak bisa dipukul
rata.
Maafkan aku. kukira
kita harus berlari bersama, tapi tak adil karena titik start kita berbeda. Aku pahit
getir. mengejar esok pagi tanpa mengkhawatirkan diri adalah kesalahan, tapi
tak mengkhawatirkanmu lantaran mengejar mimpi adalah kealfaan yang tak bisa dibiarkan. Esok misteri misteri, harapan tak nyata, aku hidup dalam bayang-bayang. Karena satu-satunya yang nampak adalah hari ini, menikmati mensyukuri kehidupan bersamamu adalah kado Tuhan terindah setelah aku tersungkur tak terperi.
tak mengkhawatirkanmu lantaran mengejar mimpi adalah kealfaan yang tak bisa dibiarkan. Esok misteri misteri, harapan tak nyata, aku hidup dalam bayang-bayang. Karena satu-satunya yang nampak adalah hari ini, menikmati mensyukuri kehidupan bersamamu adalah kado Tuhan terindah setelah aku tersungkur tak terperi.
Terima kasih aku
tersadar sebelum kamu hilang atau aku pulang. Tak ada yang salah, kita hanya
perlu lebih menghargai diri, menghargai hidup, menghargai orang orang yang ada
dan memberikan sepenuh perhatian, dan perlahan kita bisa saling larut dalam
irama yang sama. Izinkanku mencurahkan segenap sisa hidupku untuk bisa
berterima kasih atas segala rasamu menghidupkan hatiku yang mati. Aku tak ingin
lagi berjanji sebelum semua itu ditepati. Aku telah berubah, perasaanku
telah kalah, aku telah luluh, aku menyerah. Semua premis-premis logika yang
selalu menjadi alasan setiap permasalahan kau kalahkan oleh cinta kasih yang
tak terbalas.
Dalam falsafah hidup, harapan
harus lebih panjang dari nafas. Kini cinta harus lebih
panjang dari harapan.
April, 2019
0 komentar:
Posting Komentar