ilustrasi krisis ekonomi global 2015 |
Pelemahan Nilai tukar rupiah sebesar 85 poin menjadi Rp 14.637 dari posisi sebelumnya Rp 14.552 per dolar AS, hal ini tak telpas dari fenomena ekonomi global dan devaluasi mata uang yuan, berdampak besar bagi Negara-negara di dunia, tidak terkecuali untuk Negara berkembang, termasuk Indonesia.
Awal Mula Krisis Ekonomi Global dan Goncangnya Nilai Tukar Rupiah
Secara umum, dampak
paling signifikan dari kondisi yang terjadi adalah perlambatan ekonomi Negara.
Kondisi ini terjadi akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat yang dipicu oleh hal hal sebagai berikut.
Pertama,
membaiknya kondisi ekonomi Amerika pasca krisis 2008 bank sentral Amerika menerapkan
kebijakan Quantitative Easing (QE) yaitu
menyalurkan dana ke seluruh dunia dengan cara pembelian obligasi jangka panjang
dikarenakan terjadinya krisis ekonomi dari pasar finansial.
Sejak ekonomi negeri Paman Sam membaik, The Fed
memberhentikan stimulus (tapering off) pada
awal 2014. Lebih dari itu, tersebar pula rencana bahwa The Fed akanmenaikkan
suku bunga pada tahun 2015. Akibatnya, dana segar dari negara yang semula
disimpan di luar Amerika Serikat kembali lagi ke asalnya karena kebijakan
pemotongan dana stimulus dan rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Tak ayal, negara-negara berkembang seperti Indonesia yang mendapat dana investasi dari Amerika Serikat harus kehilangan dana tersebut karena penarikan modal oleh investor secara besar-besara. Rencana yang dikemukakan Gubernur The Fed Ben Bernanke sejak Mei 2013 menjadi awal melemahnya mata uang global terhadap dolar AS karena suplay dolar akan berkurang dan mata uang global melemah terhadap dollar.
Tak ayal, negara-negara berkembang seperti Indonesia yang mendapat dana investasi dari Amerika Serikat harus kehilangan dana tersebut karena penarikan modal oleh investor secara besar-besara. Rencana yang dikemukakan Gubernur The Fed Ben Bernanke sejak Mei 2013 menjadi awal melemahnya mata uang global terhadap dolar AS karena suplay dolar akan berkurang dan mata uang global melemah terhadap dollar.
devaluasi mata uang China |
Kedua, keputusan
Bank Rakyat China mendevaluasi nilai tkar mata uang yuan terhadap dolar pada
Selasa 11 Agustus 2015 mengejutkan dunia, mendorong anjloknya harga minyak dan
brsa saham global di tengah kekhawatiran situasi perekonomian yang semakin
tidak pasti.
Keputusan ini menunjukkan bahwa China lebih memprioritaskan untuk menggenjot ekspornya yang terus menurun dibandingkan mencegah pelarian modal ke luar, meskipun itu berarti mengasah kapak perang mata uang yang sudah dimulai pasar berkembang sejak tahun lalu. Rupiah pun kian terpuruk karena kebijakan devaluasi yuan oleh negeri tirai bambu tersebut.
Keputusan ini menunjukkan bahwa China lebih memprioritaskan untuk menggenjot ekspornya yang terus menurun dibandingkan mencegah pelarian modal ke luar, meskipun itu berarti mengasah kapak perang mata uang yang sudah dimulai pasar berkembang sejak tahun lalu. Rupiah pun kian terpuruk karena kebijakan devaluasi yuan oleh negeri tirai bambu tersebut.
Pada sisi lain, posisi daya tawar rupiah
yang lemah ini tidak diimbangi oleh stabilitas ekonomi nasional. Secara internal
penyebab kelesuan ekonomi dalam negeri adalah karena ekpsor yang jauh lebih
rendah dibanding impor. Menurunnya kinerja ekpspor dalam 4 tahun terakhir
terjadi karena eksport Indonesia didominasi komoditas yang harga dan
permintaannya seang anjlok sehingga mendorong pelemahan rupiah. Begitu juga
dengan lonjakan impor barang selama 6 tahun terakhir, turut mendorong pelesuan
nilai tukar rupiah.
Kedua, tingginya penggunaan dollar dalam
tansaksi internasional dibanding dengan mata uang negara tujuan, serta
aktivitas pembayaran dividen dalam bentuk dollar ke
Negara tujuan menyebabkan posisi dollar semakin banyak digunakan sehingga
posisi rupiah semakin jatuh.
Meski Bank Indonesia sudah menerapkan peraturan yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah namun peraturan itu belum berjalan efektif. Maka ada transaksi-transaksi dolar yang tidak ada kaitannya dengan luar negeri, seperti di industri migas, listrik, pertambangan, sewa mall, perkantoran, dan biaya konsultan yang menambah permintaan pada dolar.
Meski Bank Indonesia sudah menerapkan peraturan yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah namun peraturan itu belum berjalan efektif. Maka ada transaksi-transaksi dolar yang tidak ada kaitannya dengan luar negeri, seperti di industri migas, listrik, pertambangan, sewa mall, perkantoran, dan biaya konsultan yang menambah permintaan pada dolar.
Bacaan Ekonomi Politik Atas Sumber Masalah
ekonomi politik nasional |
Akibat dari kebijakan ekonomi yang lebih menyandarkan diri pada pasar dunia, terutama Amerika, maka secara otomatisnegara telah masuk pada perangkap kapitalisme global seperti saat ini. Ketika di negara maju permintaan terhadap dollar meningkat, maka nilai jual dolar meningkat dan secara otomatis ekonomi Indonesia goncang, salah satunya pelemahan upiah terhadap dollar jelas memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dampaknya, penurunan daya beli
masyarakat terhadap barang yang diimpor dari luar negeri sehingga harga barang
relatif meningkat. Sebagai contohnya, harga tempe dan tahu yang meningkat
akibat harga kedelai yang diimpor dari luar negeri meningkat dalam rupiah. Hal
serupa juga terjadi di sektor industri lain seperti sektor manufaktur dan
tekstil.
Begitu juga dengan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM juga terkena dampak pelemahan rupiah. Sektor UMKM ini sangat merasakan dampaknya karena tergolong usaha kecil dan menengah, serta merupakan sektor penggerak ekonomi terbesar di Indonesia, yakni sebanyak lebih dari 95% di antara semua usaha di Indonesia.
Begitu juga dengan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM juga terkena dampak pelemahan rupiah. Sektor UMKM ini sangat merasakan dampaknya karena tergolong usaha kecil dan menengah, serta merupakan sektor penggerak ekonomi terbesar di Indonesia, yakni sebanyak lebih dari 95% di antara semua usaha di Indonesia.
Secara basis struktur, sumber
permasalahan dan penyelesaian masalah terdapat pada corak produksi dalam negeri
yang digunakan. Dalam hal ini, untuk mengembalikan harkat dan martabat bangsa
secara ekonomi adalah menjalankan politik berdikari (berdiri di kaki sendiri)
secara ekonomi dengan cara menggenjot ekonomi kreatif dalam negeri. Aspek corak
produksi ini bisa ditempuh baik melalui kebijakan ekonomi makro dan mikro.
Solusi Solusi Percepatan Ekonomi Nasional
Pertama, secara
ekonomi makro pemerintah melakukan regulasi untuk mempebaiki dan menggenjot
ekspor. Hal ini bisa dimulai dengan program peningkatan pembangunan
infrastruktur dan teknologi sebagai faktor utama yang mendukung kegiatan
ekonomi di Indonesia.
Pemerintah dapat meningkatkan government spending untuk memicu investasi dan kegiatan ekonomi lainnya di Indonesia, seperti mengurangi biaya produksi melalui penurunan harga listrik, penurunan suku bunga, atau melakukan deregulasi peraturan yang menghambat usaha-usaha di Indonesia karena adanya birokrasi yang rumit. Begitu juga mengenai pemerataan ekonomi di semua sector dan daerah, pemerintah bisa menggenjot pemberdayaan potensi desa, baik sector wisata, agroindustri, dan ekonomi local.
Pemerintah dapat meningkatkan government spending untuk memicu investasi dan kegiatan ekonomi lainnya di Indonesia, seperti mengurangi biaya produksi melalui penurunan harga listrik, penurunan suku bunga, atau melakukan deregulasi peraturan yang menghambat usaha-usaha di Indonesia karena adanya birokrasi yang rumit. Begitu juga mengenai pemerataan ekonomi di semua sector dan daerah, pemerintah bisa menggenjot pemberdayaan potensi desa, baik sector wisata, agroindustri, dan ekonomi local.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah
pemerintah bersama sama Bank Indonesia untuk mengefektifkan penerapan peraturan
yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah sehingga
ketergantungan terhadap dollar menurun, nilai tukar rupiah meningkat, dan
ekonomi bangsa meningkat.
menggenjot ekonomi kreatif |
Secara geografis, peningkatan kualitas ekonomi kerakyatan itu bisa diwujudkan melalui pemberdayaan sumber daya alam di desa, kemandirian desa untuk mengembangkan usaha pertanian, serta pengembangan industri pertanian yang memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi.
Hal itu bisa diwujudkan melalui pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastuktur, dan penguatan kelembagaan desa, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Begitu juga dengan perkotaan sebagai
area pemasaran dan jasa, membuat satu komitmen untuk memasukan produk-produk
local hasil industri pertanian kepada konsumen, baik dalam kota, antar kota,
maupun antar pulau. Dengan saling tersambungnya mata rantai ekonomi antara desa
dengan kota, maka pemasukan di kedua area akan meningkat sehingga meningkatkan
percepatan ekonomi.
Hal itu bisa diwujudkan melalui peningkatan promosi oleh media baik local maupun nasional, komitmen pemerintah untuk melakukan modernisasi pasar tadisional, MoU bersama pasar modern untuk memasarkan prodak prodak lokal, mempercepat realisasi belanja dan penyerapan APBD untuk mempercepat sector infrastruktur, teknologi, dan usaha.
Hal itu bisa diwujudkan melalui peningkatan promosi oleh media baik local maupun nasional, komitmen pemerintah untuk melakukan modernisasi pasar tadisional, MoU bersama pasar modern untuk memasarkan prodak prodak lokal, mempercepat realisasi belanja dan penyerapan APBD untuk mempercepat sector infrastruktur, teknologi, dan usaha.
Ketiga, mengoptimalkan
bonus demografi pemuda untuk bergerak ke semua lini sector. Bonus demografi
diartikan sebagai suatu peningkatalan laju pertumbuhan ekonomi yang disebabkan
oleh peningkatan persentase penduduk usia kerja, dimulai sejak 2010 dan
berakhir tahun 2020. Dengan kata lain, penduduk dengan umur produktif sangat
besar sementara usia lanjut belum banyak.
Fenomena ini sangat menarik, mengingat struktur umur dari penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta itu 2/3 jumlah penduduk usia adalah usia produktif tersebut yang di dalamnya tentu saja terdapat peran kalangan pemuda. Situasi ini akan dapat mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih maju dalam berbagai aspek fundamental.
Hal inilah sebenarnya peluang utama yang dimiliki oleh Indonesia baik dalam menghadapi krisis global ekonomi dunia ataupun menghadapi isu-isu yang lainnya. Akan tetapi di sisi lain, jika tidak dimaksimalkan, bonus demografi ini bisa menjadi tantangan dan ancaman karena akan meningkatkan beban kerja.
Fenomena ini sangat menarik, mengingat struktur umur dari penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta itu 2/3 jumlah penduduk usia adalah usia produktif tersebut yang di dalamnya tentu saja terdapat peran kalangan pemuda. Situasi ini akan dapat mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih maju dalam berbagai aspek fundamental.
Hal inilah sebenarnya peluang utama yang dimiliki oleh Indonesia baik dalam menghadapi krisis global ekonomi dunia ataupun menghadapi isu-isu yang lainnya. Akan tetapi di sisi lain, jika tidak dimaksimalkan, bonus demografi ini bisa menjadi tantangan dan ancaman karena akan meningkatkan beban kerja.
Menggenjot Bonus Demografi Pemuda, Dari Sinilah Kita Berbenah
bonus demografi, dari sini kita memulai |
Atas dasar itu, penguatan sisi karakter
anak bangsa adalah sebuah keniscayaan. Pada posisi inilah para pemuda Indonesia
dituntut untuk meneguhkan idealisme, patriotisme, dan spirit of
nation.
Tidak hanya itu, penguatan pemahaman tentang sejarah bangsa, budaya lokal, juga sangat penting dilakukan oleh para pemuda saat ini. Kedua, pengoptimalan bonus demografi kepemudaah ini dilakukan dengan cara mendorong peran penting pemuda ke berbagai sector strategis, baik sector industri, media, dan politik.
Tidak hanya itu, penguatan pemahaman tentang sejarah bangsa, budaya lokal, juga sangat penting dilakukan oleh para pemuda saat ini. Kedua, pengoptimalan bonus demografi kepemudaah ini dilakukan dengan cara mendorong peran penting pemuda ke berbagai sector strategis, baik sector industri, media, dan politik.
Catatan:
Tulisan
ini hasil pembahasan panjang mengenai efek domino krisis global terhadap stabilitas
perekonomian nasional, serta pencarian resolusi atas kondisi tersebut. Hasil
diskusi di intenal PC PMII Kota Bandung ini melahirkan satu rekomendasi untuk
menggenjot bonus demografi kepemudaan sebagai langkah awal melakukan percepatan
kemandirian ekonomi bangsa. Rekomendasi ini dijadikan grand thema pelatihan
kader lanjut PMII Se-Jawa Barat sebagai character bilding dan capacity bilding
PMII, serta leading sector pada berbagai perangkat stategis, baik regulasi,
media, dan pengorganisiran komunitas/ basis dampingan.
0 komentar:
Posting Komentar