Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Corona Rindu Ramadhan

Corona Rindu Ramadhan

Written By Iji Jaelani on Jumat, 24 April 2020 | 06.26

Corona Kerinduan Ramadhan

puisi terpopuler, puisi ketuhanan, puisi ramadhan, puisi religius, puisi kontemporer
ilustrasi: corona rindu di Ramadhan

Jika hatimu mencintai pekerjaan, relakanlah pekerjaan memenuhi pikiran
Jika hatimu mencintai dunia, ikhlaskanlah dunia memenuhi sukma
Jika hatimu mencintai ketuhanan, tuluskanlah cahayanya menyelimuti sanubari


Karena pecinta ibarat pemabuk, rela menderita untuk terkasih
Karena cinta serat tipis di antara menghamba dan menghancurkan ambisi
Karena cinta meluluhlantakkan tatanan rasionalisasi
Karenanya puncak kesadaran

Jika cinta penuh tuntutan, itu ambisi
Jika cinta berdasar perhitungan, itu transaksi
Jika cinta mengejar kepuasan, tak lebih hanya hasrat diri
Cinta tak pernah fatalistik, tak pernah membenci, kecuali setengah hati atau kepalsuan

Sesekali aku menghitung bintang-bintang berpendar aku tak mampu
Menghitung amalku untuk menukar surga aku tak tahu malu
Menyombongkan diri menujukkan harta, kuasa, kebaikan dan kebisaan punya siapa itu

Apa artinya menguasai sesama jika dikalahkan diri sendiri
Apa artinya kata-kata jika maknanya hampa

La illaha illallahu aku tak mampu
Allahu aku tak bergetar
Hu aku tak bergeming
Hati yang dingin, hati yang suram, hati yang tak menentu ujung pangkal sebab akibat dan kepastian
Aku terbenam, aku terasing, aku bermuka masam
Berandalnya aku ingin ku khusuk menyebut namamu meski hatiku bisu
Mengungkap maknamu dalam teka teki sirkulasi dan kontradiksi
Menyebar nilaimu dalam deretan angka kehidupan yang tak bertepi

Corona, kelaparan, kematian, Kekisruhan, penipuan, konflik, perang, kebebalan, alogaritma, kepekaan, keibaan, pelayanan, kemanusiaan, menghentak, menyahut, risau, pikiran, perasaan, diam, sunyi, Ramadhan, panggilan, menggerakkan, menghentakkan, mendekatkan, merangkul, manusia, yang terketuk, tak terketuk, yang memberi, tak memberi, yang berdoa, tak berdoa, yang bergerak, tak bergerak, yang bertaubat, rindu pulang, tanpa sekat, tanpa jarak, semesta, yang terdekat, yang terdalam, yang terindu, yang tergetar,  ya Rahman, ya Rahim, ya terkasih, Hu, Hu, Hu..

Bandung, 1 Ramadhan 1441 H

0 komentar:

Posting Komentar