Diberdayakan oleh Blogger.
Home » , » Menangkal Krisis Ekonomi Global, Mempercepat Kemandirian Bangsa

Menangkal Krisis Ekonomi Global, Mempercepat Kemandirian Bangsa

Written By Iji Jaelani on Kamis, 18 Februari 2016 | 14.58



krisis ekonomi global 2015
ilustrasi krisis ekonomi global 2015
Menjelang kuartal ketiga, kehidupan ekonomi Indonesia digoncang oleh suatu krisis ekonomi global pasca menguatnya dolar dan membaiknya ekonomi amerika 2 tahun terakhir

Pelemahan Nilai tukar rupiah sebesar 85 poin menjadi Rp 14.637 dari  posisi sebelumnya Rp 14.552 per dolar AS, hal ini tak telpas dari fenomena ekonomi global dan devaluasi mata uang yuan, berdampak besar bagi Negara-negara di dunia, tidak terkecuali untuk Negara berkembang, termasuk Indonesia.

Awal Mula Krisis Ekonomi Global dan Goncangnya Nilai Tukar Rupiah

Secara umum, dampak paling signifikan dari kondisi yang terjadi adalah perlambatan ekonomi Negara. Kondisi ini terjadi akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang dipicu oleh hal hal sebagai berikut.

Pertama, membaiknya kondisi ekonomi Amerika pasca krisis 2008 bank sentral Amerika menerapkan kebijakan Quantitative Easing (QE) yaitu menyalurkan dana ke seluruh dunia dengan cara pembelian obligasi jangka panjang dikarenakan terjadinya krisis ekonomi dari pasar finansial.

Sejak ekonomi negeri Paman Sam membaik, The Fed memberhentikan stimulus (tapering off) pada awal 2014. Lebih dari itu, tersebar pula rencana bahwa The Fed akanmenaikkan suku bunga pada tahun 2015. Akibatnya, dana segar dari negara yang semula disimpan di luar Amerika Serikat kembali lagi ke asalnya karena kebijakan pemotongan dana stimulus dan rencana kenaikan suku bunga The Fed. 

Tak ayal, negara-negara berkembang seperti Indonesia yang mendapat dana investasi dari Amerika Serikat harus kehilangan dana tersebut karena penarikan modal oleh investor secara besar-besara. Rencana yang dikemukakan Gubernur The Fed Ben Bernanke sejak Mei 2013 menjadi awal melemahnya mata uang global terhadap dolar AS karena suplay dolar akan berkurang dan mata uang global melemah terhadap dollar.

penyebab krisis ekonomi global
devaluasi mata uang China
Kedua, keputusan Bank Rakyat China mendevaluasi nilai tkar mata uang yuan terhadap dolar pada Selasa 11 Agustus 2015 mengejutkan dunia, mendorong anjloknya harga minyak dan brsa saham global di tengah kekhawatiran situasi perekonomian yang semakin tidak pasti. 

Keputusan ini menunjukkan bahwa China lebih memprioritaskan untuk menggenjot ekspornya yang terus menurun dibandingkan mencegah pelarian modal ke luar, meskipun itu berarti mengasah kapak perang mata uang yang sudah dimulai pasar berkembang sejak tahun lalu. Rupiah pun kian terpuruk karena kebijakan devaluasi yuan oleh negeri tirai bambu tersebut.

Pada sisi lain, posisi daya tawar rupiah yang lemah ini tidak diimbangi oleh stabilitas ekonomi nasional. Secara internal penyebab kelesuan ekonomi dalam negeri adalah karena ekpsor yang jauh lebih rendah dibanding impor. Menurunnya kinerja ekpspor dalam 4 tahun terakhir terjadi karena eksport Indonesia didominasi komoditas yang harga dan permintaannya seang anjlok sehingga mendorong pelemahan rupiah. Begitu juga dengan lonjakan impor barang selama 6 tahun terakhir, turut mendorong pelesuan nilai tukar rupiah.

Kedua, tingginya penggunaan dollar dalam tansaksi internasional dibanding dengan mata uang negara tujuan, serta aktivitas pembayaran dividen dalam bentuk dollar ke Negara tujuan menyebabkan posisi dollar semakin banyak digunakan sehingga posisi rupiah semakin jatuh. 

Meski Bank Indonesia sudah menerapkan peraturan yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah namun peraturan itu belum berjalan efektif. Maka ada transaksi-transaksi dolar yang tidak ada kaitannya dengan luar negeri, seperti di industri migas, listrik, pertambangan, sewa mall, perkantoran, dan biaya konsultan yang menambah permintaan pada dolar.


Bacaan Ekonomi Politik Atas Sumber Masalah

ekonomi bangsa, ekonomi nasional, ekonomi indonesia, ekonomi politik indonesia, ekonomi kerakyatan
ekonomi politik nasional
Secara ekonomi politik nasional, kondisi ketidakpastian daya tawar ekonomi Indonesia tehadap ekonomi global disebabkan banyaknya negara banyak menggunakan prinsip capital dengan cara menggantungkan ekonomi pada luar negeri seperti banyaknya penggunaan dollar di dalam negeri, dan kebijakan impor ketimbang menggenjot ekonomi kreatif dalam negeri. 

Akibat dari kebijakan ekonomi yang lebih menyandarkan diri pada pasar dunia, terutama Amerika, maka secara otomatisnegara telah masuk pada perangkap kapitalisme global seperti saat ini. Ketika di negara maju permintaan terhadap dollar meningkat, maka nilai jual dolar meningkat dan secara otomatis ekonomi Indonesia goncang, salah satunya pelemahan upiah terhadap dollar jelas memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dampaknya, penurunan daya beli masyarakat terhadap barang yang diimpor dari luar negeri sehingga harga barang relatif meningkat. Sebagai contohnya, harga tempe dan tahu yang meningkat akibat harga kedelai yang diimpor dari luar negeri meningkat dalam rupiah. Hal serupa juga terjadi di sektor industri lain seperti sektor manufaktur dan tekstil. 

Begitu juga dengan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM juga terkena dampak pelemahan rupiah. Sektor UMKM ini sangat merasakan dampaknya karena tergolong usaha kecil dan menengah, serta merupakan sektor penggerak ekonomi terbesar di Indonesia, yakni sebanyak lebih dari 95%  di antara semua usaha di Indonesia.

Secara basis struktur, sumber permasalahan dan penyelesaian masalah terdapat pada corak produksi dalam negeri yang digunakan. Dalam hal ini, untuk mengembalikan harkat dan martabat bangsa secara ekonomi adalah menjalankan politik berdikari (berdiri di kaki sendiri) secara ekonomi dengan cara menggenjot ekonomi kreatif dalam negeri. Aspek corak produksi ini bisa ditempuh baik melalui kebijakan ekonomi makro dan mikro. 


Solusi Solusi Percepatan Ekonomi Nasional

Pertama, secara ekonomi makro pemerintah melakukan regulasi untuk mempebaiki dan menggenjot ekspor. Hal ini bisa dimulai dengan program peningkatan pembangunan infrastruktur dan teknologi sebagai faktor utama yang mendukung kegiatan ekonomi di Indonesia. 

Pemerintah dapat meningkatkan government spending untuk memicu investasi dan kegiatan ekonomi lainnya di Indonesia, seperti mengurangi biaya produksi melalui penurunan harga listrik, penurunan suku bunga, atau melakukan deregulasi peraturan yang menghambat usaha-usaha di Indonesia karena adanya birokrasi yang rumit. Begitu juga mengenai pemerataan ekonomi di semua sector dan daerah, pemerintah bisa menggenjot pemberdayaan potensi desa, baik sector wisata, agroindustri, dan ekonomi local.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah pemerintah bersama sama Bank Indonesia untuk mengefektifkan penerapan peraturan yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah sehingga ketergantungan terhadap dollar menurun, nilai tukar rupiah meningkat, dan ekonomi bangsa meningkat.

meningkatkan ekonomi mikro, meningkatkan UMKM, solusi kemandirian ekonomi
menggenjot ekonomi kreatif
Kedua, secara ekonomi mikro, corak ekonomi kerakyatan bisa diwujudkan melalui peran aktif pemerintah, pengusaha, media, dan masyarakat untuk menggenjot perputaran ekonomi mikro dan menengah sebagai penyangga ekonomi terbesar. 

Secara geografis, peningkatan kualitas ekonomi kerakyatan itu bisa diwujudkan melalui pemberdayaan sumber daya alam di desa, kemandirian desa untuk mengembangkan usaha pertanian, serta pengembangan industri pertanian yang memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi. 

Hal itu bisa diwujudkan melalui pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastuktur, dan penguatan kelembagaan desa, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Begitu juga dengan perkotaan sebagai area pemasaran dan jasa, membuat satu komitmen untuk memasukan produk-produk local hasil industri pertanian kepada konsumen, baik dalam kota, antar kota, maupun antar pulau. Dengan saling tersambungnya mata rantai ekonomi antara desa dengan kota, maka pemasukan di kedua area akan meningkat sehingga meningkatkan percepatan ekonomi. 

Hal itu bisa diwujudkan melalui peningkatan promosi oleh media baik local maupun nasional, komitmen pemerintah untuk melakukan modernisasi pasar tadisional, MoU bersama pasar modern untuk memasarkan prodak prodak lokal,  mempercepat realisasi belanja dan penyerapan APBD untuk mempercepat sector infrastruktur, teknologi, dan usaha.

Ketiga, mengoptimalkan bonus demografi pemuda untuk bergerak ke semua lini sector. Bonus demografi diartikan sebagai suatu peningkatalan laju pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh peningkatan persentase penduduk usia kerja, dimulai sejak 2010 dan berakhir tahun 2020. Dengan kata lain, penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia lanjut belum banyak. 

Fenomena ini sangat menarik, mengingat struktur umur dari penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta itu 2/3 jumlah penduduk usia adalah usia produktif tersebut yang di dalamnya tentu saja terdapat peran kalangan pemuda. Situasi ini akan dapat mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih maju dalam berbagai aspek fundamental.

Hal inilah sebenarnya peluang utama yang dimiliki oleh Indonesia baik dalam menghadapi krisis global ekonomi dunia ataupun menghadapi isu-isu yang lainnya. Akan tetapi di sisi lain, jika tidak dimaksimalkan, bonus demografi ini bisa menjadi tantangan dan ancaman karena akan meningkatkan beban kerja. 


Menggenjot Bonus Demografi Pemuda, Dari Sinilah Kita Berbenah

bonus demografi, berita ekonomi terkini, solusi kemandirian ekonomi bangsa
bonus demografi, dari sini kita memulai
Atas dasar itu, penguatan sisi karakter anak bangsa adalah sebuah keniscayaan. Pada posisi inilah para pemuda Indonesia dituntut untuk meneguhkan idealisme, patriotisme, dan spirit of nation.  

Tidak hanya itu, penguatan pemahaman tentang sejarah bangsa, budaya lokal, juga sangat penting dilakukan oleh para pemuda saat ini. Kedua, pengoptimalan bonus demografi kepemudaah ini dilakukan dengan cara mendorong peran penting pemuda ke berbagai sector strategis, baik sector industri, media, dan politik.


Catatan:

Tulisan ini hasil pembahasan panjang mengenai efek domino krisis global terhadap stabilitas perekonomian nasional, serta pencarian resolusi atas kondisi tersebut. Hasil diskusi di intenal PC PMII Kota Bandung ini melahirkan satu rekomendasi untuk menggenjot bonus demografi kepemudaan sebagai langkah awal melakukan percepatan kemandirian ekonomi bangsa. Rekomendasi ini dijadikan grand thema pelatihan kader lanjut PMII Se-Jawa Barat sebagai character bilding dan capacity bilding PMII, serta leading sector pada berbagai perangkat stategis, baik regulasi, media, dan pengorganisiran komunitas/ basis dampingan.

0 komentar:

Posting Komentar