Islam dan Agen Rahasia
Islam ideologi? |
Ketika agama berwatak ideologis, ia akan anti kritik. Situasi
ini pada tahap stadium 4, akan lebih sensitif, baper, dan melawan siapa saja
yang dianggap mengkritik.
Atas dasar kepatuhan terhadap pimpinan dan pujaan, ia melupakan
etika dengan semena mena melawan siapapun yang mengkritiknya. Inilah yang
terjadi, persekusi terhadap siapa saja yang mengkritik pimpinannya, tak kenal
perempuan dan anak.
Beda sedikit, kafir. Senggol sedikit, marah. Situasi kepanikan
ini mempertanyakan ulang apakah islam adalah kerangka ideologis atau kerangka
etis. Sementara ideologi bangsa kita adalah pancasila.
Pun sebagai sebuah ideologi, agama masih terlalu keropos dan
mudah disusupi. Karena ideoligi adalah kesadaran ekonomi politik yang berpusat
pada 2 corak besar. jika tidak berpaham sosial, ya berpaham liberal. Jika tidak
sosialisme, ya kapitalisme. Jika mendukung nilai nilai sosial, ya mendukung
nilai nilai individual. Jika tidak mendukung nasionalisasi, ya mendukung
privatisasi. Saya kira ideologi cukup ketat dan tertutup, ia akan menegaskan
posisinya dimana dia berdiri dan kemana dia akan berpihak.
Dalam era perang proxy (agen), semua konflik menandakan
kesejatiannya terhadap dua poros besar, yakni poros Amerika atau Rusia. Apapun
bentuk negaranya, apapun dasar agamanya.
Bisa saja Amerika menghancurkan negara Islam Irak yang sunni,
bisa saja menghancurkan Islam Iran yang Syiah. Bisa saja menghancurkan Syuriah
dan Yaman. Amerika bisa bersahabat dengan Sunni dan Syiah, tapi tidak dengan
agen partai Sosialis Baath yang dipegang Presiden Bashar As'ad syuriah dan
Sadam Husein Irak.
Bisa saja Amerika bersahabat dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab,
Turki, dan Qatar dalam kerjasama kilang minyak meskipun tidak memiliki faham
keagamaan yang sama.
Semuanya murni kepentingan ekonomi politik, jauh di dalamnya
berbicara watak dasar kemanusiaan, individualis atau sosialis.
Islam bukan alternatif, tapi komolementer. Islam tak menolak
watak individual juga sosial, selama keduanya mendorong rahman dan rahim,
i'tidal, menjunjung kemanusiaan dan menolak kedzaliman. Karena itulah etika
hidup yang diajarkan Kanjeng Rasulullah.
Ada pertanyaan mendasar bagi kaum yang mengatasnamakan Islam
tapi melakukan intimidasi, persekusi, dan banalisme hukum, Jika menjadikan
Islam sebagai etika, kemanakah akhlak luhur yang dititipkan rasulullah. Jika
Islam adalah ideologi, agen siapakah engkau?
0 komentar:
Posting Komentar