Izinkan aku mencintaimu tanpa kau
harus memilihku.
Tak lagi lantas memaksa menolong semua
susah.
Bukan karena semua yang kau punya
Karena hadirmu adalah cahaya
Menuntun menumpahkan rasa
sebagaimanamu mencintai segala.
Bagaimana aku belajar tulus saat pemberianmu
ku tak rela
Ketakmengertianku membuatku resah
sementara caramu mencinta melahirkan hikmah
Perbedaan yang semu menjadi sekat saat kasih sebenarnya tak berjarak
Maafkan simbol simbol lusuhku..
selendang keangkuhan
Kecerdasan, kepemilikan, kekuatan, dan
prasangka
hanya semakin melahirkan masalah peperangan berkepanjangan
Rindu kasih tak berjarak
Mencinta tak bernyawa, tanpa apa apa
Karena mencintamu hidup, bersenyawa
mencinta segala cipta
Tanpa kehancuran.
Sampai semua raga luruh bersama tanah
Izinkan aku mencinta dengan segala
kelemahan dan kesungguhan
Sejarah menjadi kisah, waktu berlalari
berlalu saling berkejaran dengan perubahan
Di antara noktah dan ribuan tahun
cahaya
Bintang bintang yang berpendar sesuai
garis edar
Air dan kelemaban
Daun daun yang jatuh dan tumbuh
Musim gugur dan semi
Gubuk gubuk dan bangunan tinggi
Sukses dan kebangkrutan
Kesetiaan dan penghianatan
Misteri dan kepastian
Bahagia dan penderitaan
Menjelaskan bahwa semuanya berubah,
Kecuali kepercayaanku bahwa cintamu
tak pernah goyah
Bagaimana kumembalas sementara hatiku
berubah-ubah adalah kelemahan
adalah suatu pelajaran, bagaimana mencintaimu
juga adalah mencintai segala cipta
Raga akan punah adalah keniscayaan
Mencintaimu adalah perjuangan tanpa
kelelahan
Bertemu lagi denganmu adalah kerinduan.
Izinkan aku mencintaimu dengan segala
lemah dan kekhilafan.
0 komentar:
Posting Komentar