Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Mengintip Peta Pemikiran Politik Gus Dur

Mengintip Peta Pemikiran Politik Gus Dur

Written By Iji Jaelani on Selasa, 02 Februari 2016 | 18.16

Abstraksi Pemikiran Politik Gus Dur

pemikiran politik Gus Dur, pemikiran Gus Dur tentang pendidikan, pemikiran gus dur tetang pluralisme, pemikiran gus dur tentang demikrasi, pemikiran gus dur tentag HAM, pemikiran gus dur tentang budaya
Gus Dur
Pemikiran politik KH. Abdurrahman Wahid dalam pentas politik nasional merupakan gagasan yang orisinal, vulgar, kritis, komprehensif, dan sekaligus mengundang kontroversi. Kenyataan tersebut menjadi salah satu tipikal yang khas dalam melakukan interaksi dan adovkasi politik. Sebagai political man, Gus Dur mampu melakukan interpretasi pemikiran keagamaan yang dikolerasikan dengan konteks politik, baik Orde Baru maupun era Reformasi, dengan melakukan transformasi politik melalui spirit agama sebagai basisnya.

Skema pemikiran politik Gus Dur pun dilakukan melalui dialektika materialisme historisnya dalam merespon kenyataan melalui mampu membuat sintesa antara gagasan ideal dengan antagonisme politik yang terjadi di Tanah Air. Kolaborasi antara spirit Islam dengan pilihan paradigma kritis mampu memposisikan Gus Dur sebagai pemikir politik yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, humanisme, serta keadilan sosial yang tidak terjebak pada Islam ideologis, juga tidak sama sekali menjadi atheis yang berwatak materialisme. Dengan sintesa antara metodologi ushul fiqih sebagai basis metodologi dengan paradigma materialisme historis tersebut, Gus Dur mengkritik paradigma Marxian yang determinisme ekonomi sebagai perjuangan kelas, bahkan ia lebih jauh menyatakan bahwa dalam agama terdapat spirit perubahan.

Penelitian ini bermaksud menelaah konstruksi pemikiran politik KH. Abdurrahman Wahid beserta aktualisasinya dalam pentas politik nasional. Penelitian ini juga mencakup metodologi dan kerangka pemikiran yang mempengaruhi konstruksi pemikiran politik KH. Abdurrahman Wahid tersebut.

Kerangka pemikiran yang digunakan untuk menganalisis hal tersebut ialah menggunakan pendekatan ideologi dan kecenderungan berpikir, faktor pengaruh determinan, serta cita-cita dan tujuan  politk KH. Abdurrahman Wahid. Data-data tertulis dan hasil wawancara dijadikan sumber untuk kemudian dianalisis secara deduktif dan induktif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis kolerasional dalam bentuk content analysis, yaitu metode menganalisis dokumen yang berhubungan dengan pemikiran politik KH. Abdurrahman Wahid dan mengkolerasikan antara suatu masalah dengan masalah lain.

Konstruksi pemikiran politik Abdurrahman Wahid dibedakan menjadi 4 fase, yakni 1) fase pembentukan intelektual: gagasan penolakan terhadap negara Islam dan formalisasi asas Islam, diferensiasi wewenang agama dengan negara,  dan penerimaan asas tunggal pancasila, 2) fase perlawanan kultural: manajemen investasi sosial menjadi ketua umum PBNU, penolakan terhadap pembreidelan tabloid Monitor, pendirian forum demokrasi, kampanye kesetiaan terhadap pancasila, politik akomodasi di tengah oposisi dengan Soeharto, dan perjuangan non-revolusioner, 3) fase perlawanan struktural: deklarasikan partai politik dan integrasi unsur politik yang kontradiktif, dan 4) fase menjadi Negara: usulan pencabutan TAP MPR tentang PKI dan Marxisme-Leninisme, dan membangun kepercayan luar negeri di tengah transisi demokrasi Indonesia. Secara spesifik, pemikiran politik Gus Dur konsisten dalam tujuan, akan tetapi zig-zag dalam strategi dan teknik. Tujuan yang konsisten ialah kemanusiaan, keadilan sosial, berdasarkan pada nilai ketauhidan dan pembebasan. Adapun cara yang zig-zag dalam strategi dan teknik berpolitik, ialah untuk melakukan perlawanan terhadap hegemoni otoritarianisme yang menggurita. Strategi zig-zag tersebut dimaksudkan untuk mengambil posisi bertahan, menghitung posisi menyerang, mengelak dari serangan lawan, atau pun serangan tiba-tiba. Metodologi dan kerangka pemikirannya diperoleh dari paradigma moderatisme (tawasuth) yang tidak terjebak ekstrimisme dalam berpolitik, dengan titik tekan pada kesejahteraan rakyat (maslahatul ammah).

Catatan:

Abstraksi ini maksudya abstraksi dalam melakukan penelitian sebagai tugas akhir s1 Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (skripsi). 

Tulisan abstraksi itu tak kuubah sedikit pun, tetap utuh seperti saat tulisan ini diterima sebagai penelitian yang valid  sejak tahun 2011-2013. Struktur bahasanya yang kaku, akademis, dan sangat singkat, dipas-pasin agar muat 1 halaman di lembar abstraksi skripsi.

Memajang abstraksi ini memiliki nilai tersendiri. Pertama karena di antara buku buku kampus, yang tersisa hanya naskah skripsi ini dan buku tulisan Gus Dur.

Kedua, penelitian cape cape mengenai pemikiran politik Gus Dur mudah mudahan bisa memberikan manfaat lebih bagi khalayak, selain mengisi tugas akhir dan menjadi koleksi perpustakaan kampus yang banyak dihinggapi rayap. Ketiga, rahasia... pokokkya banyak cerita.

Dulu, aku pernah nulis sisa sisa dan penggalan naskah pada blogku yang lain. Semuanya bisa dibuka di sini, abdurrahmanwahid-gusdur. Kamu mau mencari tokoh yang sevisi dengan Gus Dur, klik di sini

0 komentar:

Posting Komentar